Tidur adalah fitrah bagi
manusia. Dengan tidur maka tubuh dan pikiran diberi kesempatan untuk
beristirahat dan memulihkan tenaga kembali. Namun sebagai manusia tidak akan
pernah tahu, apakah setelah tidur kita dapat bangun lagi atau apa yang akan
terjadi pada kita, keluarga dan harta benda kita selama kita tidur? Untuk
itulah dalam tidur pun diperlukan adab atau etika dan juga doa-doa tertentu
yang perlu kita amalkan agar tidur kita bernilai ibadah.
Agama Islam mengatur tentang
etika tidur yang baik, antara lain sebagai berikut.
1.
Memadamkan
api atau mematikan lampu sebelum tidur
Bila kita akan beranjak
tidur, hendaknya memadamkan api terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan
bahaya atau risiko kebakaran yang akan terjadi, berapa banyak rumah yang terbakar
akibat lalai memadamkan api, karena api itu musuh kita, maka apabila kita
hendak tidur padamkanlah api terlebih dahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam
hadis Nabi SAW yang artinya:
“Dari Abu Musa al-Asy’ari
r.a. katanya: Pada suatu malam sebuah rumah penduduk Madinah terbakar, ketika
peristiwa itu dikabarkan orang kepada Rasulullah SAW beliau bersabda:
Sesungguhnya api itu merupakan musuh kalian, oleh karena itu apabila kalian
hendak tidur padamkanlah terlebih dahulu.”
(H.R. Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadis Nabi SAW yang
lain disebutkan yang artinya:
“Dari Abi Salim berkata,
dari Nabi SAW bersabda: Jangan biarkan api menyala di rumahmu ketika kamu
tidur.”
(H.R. Muttafaq ‘alaih)
2. Mengambil air wudhu dan berdoa sebelum
tidur
Ketika hendak tidur tubuh
hendaknya dalam keadaan yang bersih baik dari kotoran hadas maupun najis,
karena akan dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan , bahkan tidurnya pun
termasuk ibadah, untuk itu berwudhulah ketika akan tidur sebagaimana wudhu untuk shalat dan berdoa sambil
membaringkan lambung ke sebelah kanan, agar makanan yang ada dalam lambung
berada pada posisi yang benar-benar mantap karena lambung terletak agak condong
ke samping kiri.
Sebagaimana dijelaskan dalam
hadis berikut ini yang artinya:
“Dari al-Barra bin Azib r.a.
berkata, Rasulullah SAW mengajarkan kepada saya Apabila engkau hendak tidur
maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian rebahkanlah dirimu
pada lambung kananmu, kemudian ucapkanlah doa: Allahumma aslamtu wajhi ilaika, wafawwadhtu amrii ilaika, wa alja’tu
zhahrii ilaika, rohbatan ilaika laa, malja-a walaa mangjaa mingka illlaa
ilaika. Allahumma aamantu bikitaabikaal ladzii angzalta, wanabiyyikal ladzii
arsalta (Ya Allah, saya serahkan
diriku kepadaMu, serta aku memohon perlindungan diri kepadaMu dengan mengharap
diri mendapat pahala-Mu, tiada tempat untuk berkindung dan tiada jalan selamat
dariMu, kecuali hanya kembali kepadaMu. Ya Allah, saya beriman kepada NabiMu
yang telah engkau utus).”
(H.R. Muttafaq ‘alaih)
Pada hadis Nabi SAW lain
dijelaskan tentang posisi tidur dan bacaannya, yang artinya:
“Apabila Nabi SAW hendak
tidur Beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi, kemudian mengucapkan
do’a: Allaahumma qinii’adzaabaka yauma
tab’atsu ibaadak (Ya Allah perihalah diriku dari azabMu kelak di hari
Engkau membangkitkan semua hamba-hambaMu)
tiga kali.
(H.R. Abu Dawud)
3.
Mengunci
jendela serta menutup tempat minuman dan makanan
Islam mengatur hal yang
demikian ini agar kita merasa aman dan terjaga dari kemungkinan pencurian serta
bahaya penyakit yang masuk ke dalam tempat minuman dan makanan yang disebarkan
oleh binatang atau bibit penyakit yang datang di malam hari.
Seperti Hadis Nabi SAW yang
artinya:
“Dari Jabir r.a. berkata:
Rasulullah SAW bersabda: tutuplah wadah-wadahmu dan ikatlah tempat airmu, dan
tutuplah pintumu dan padamkanlah lampu karena setan tidak membuka ikatan atau
pintu tertutup dan tidak membuka tutup wadah walaupun tidak dapat ditutup kecuali
dengan lidi yang diletakkan di atas tempat minuman dengan menyebut nama Allah,
maka harus dikerjakannya, karena tikus jahat dapat terbakar api sehingga
membakar seisi rumah.”
(H.R. Muslim)
4.
Berdoa
ketika mendapat mimpi
Etika bila seseorang
mendapat mimpi yang baik hendaknya memuji kepada Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah, dan boleh menceritakan
kepada orang lain, karena sebenarnya mimpi itu dari Allah. Sedangkan apabila
seseorang mendapat mimpi buruk maka hendaknya memohon perlindungan kepada Allah
dari pengaruh mimpi buruk tersebut dan jangan menceritakannya kepada siapa pun
karena mimpi tersebut berasal dari bisikan setan yang dibisikanya kepada
seseorang yang sedang tidur.
Sebagaimana diterangkan
dalam Hadis Nabi yang artinya:
“Dari Abi Sa’id Al Khudri,
bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang di
antara kalian bermimpi yang disukainya berarti mimpi itu datang dari Allah,
maka hendaklah memuji Allah dan menceritakannya kepada orang lain, dan apabila
mimpi yang tidak disukai, hal ini datang dari setan, maka hendaklah memohon
perlindungan kepada Allah dan janganlah menceritakannya kepada siapa pun,
niscaya mimpi tersebut tidak akan membahayakannya.”
(H.R. al-Bukhari)
Bacaan ketika mendapat mimpi
baik:
Alhamdu
lillaahi robbil ‘aalamiin (Segala
puji bagi Allah Tuhan seluruh alam)
Bacaan ketika mendapat mimpi
buruk:
Allaahumma
inni a’uuzubika min ‘amalis syaithooni wa sayyi-aatil ahlaam (Ya Allah sesungguhnya a aku memohon
perlindungan-Mu dari tingkah laku setan dan dari mimpi-mimpi yang buruk).”
(H.R. Ibnu Sinni)
5. Berdoa ketika terkejut dari mimpi
Apabila seseorang terjaga
dari mimpinya pada tenngah malam, disunahkan untuk membaca doa sebagaimana yang
diajarkan Rasulullah SAW dalam hadis yang artinya:
“Apabila Rasulullah SAW
terbangun dari tidurnya di malam hari, beliau selalu mengucapkan doa: Laa-ilaaha illahhaahulwaahidul qohhar,
rabbus samaawaati wal ardhi wamaa bainahumal ‘aziizul ghoffaar (tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa, rabb pennguasa langit dan bumi, serta yang ada di antara
keduanya, Tuhan yang Maha Mulia da Maha Pengampun).”
(H.R. al-Hakim dari Aisyah)
6. Berdoa ketika bagun tidur
Sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah SWT yang telah membagkitkan kita dari tidur, hendaklah berdoa
ketika bangun tidur seperti yang telah di ajarkan oleh Rasulullah SAW dalam
berikut ini:
Alhamdu
lillaahil ladzii rodda ‘alayya ruuhii wa-‘aafaanii fii jasadii wa-adzinalii
bidzikrih
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan rohku dan yang telah
menyehatkan badanku serta yang telah memperkenankan diriku untuk ingat
kepadaNya.”
0 komentar:
Post a Comment