Persoalan mencari rezeki tidak semata-mata ditentukan oleh kehendak manusia melainkan berkaitan erat dengan kudrat dan iradat Allah swt.
Allah swt. Telah menciptakan semua yang ada di bumi ini untuk manusia, maka carilah karunia Allah tersebut. Islam menyuruh agar kita bekerja, berusaha mencari rezeki dengan mengikuti aturan-aturan-Nya antara lain sebagai berikut.
1. Memperhatikan halal dan haram
Di dalam mencari rezeki hendaklah memperhatikan halal dan haramnya, baik dan buruknya. Karena mencari rezeki yang halal itu wajib hukumnya, tidak boleh mengikuti kehendak nafsu yang menyimpang ajarran Islam dan langkah-langkah setan karena rezeki yang tidak halal akan berpengaruh negatif dalam segi hidup dan kehidupan baik pelakunya sendiri maupun masyarakat sekitarnya.Firman Allah swt.:
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(Q.S. al-Baqarah: 168)
Hadis Nabi saw.:
“Sesungguhnya Allah suka kalau Dia melihat hambaNya berusaha mencari barang halal.”
(H.R. ath-Thabrani dan ad-Dailami)
“Mencari barang halal hukumnya wajib bagi setiap orang muslim.”
(H.R. ath-Thabrani)
2. Mencari rezeki dengan cara yang mulia tidak mengorbankan harga diri
Carilah rezeki yang memenuhi kebutuhann hidup dengan tetap menjaga harga diri dan dengan cara-cara yang mulia, tidak dengan cara yang mengemis-ngemis, menjilat atasan dan menginjak bawahan serta cara-cara lainnya yang rendah dan nista.Hadis Nabi saw.:
“Carilah kebutuhan-kebutuhan hidup kalian dengan cara yang mulia karena sesungguhnya perkara itu berjalan sesuai takdir.”
(H.R. Ibnu ‘Asakir)
3. Menjauhi sifat meminta-minta
Carilah rezeki dengan bekerja bukan dengan cara meminta-minta karena Allah menyukai hamba-hamba yang suka bekerja keras bukan sebagai peminta-minta.Firman Allah swt.:
“Katakanlah (Muhammad) wahai kaumku! Akupun berbuat (demikian), sesungguhnya kelak kamu akan mengetahui.”
(Q.S. az-Zumar: 39)
Hadis Nabi saw.;
“Dari Zubair bin Awwam r.a., dari Rasulullah saw. bersabda: salah seorang dari kamu mengambil tali lalu memikul setumpuk kayu di atas pundaknya kemudian dia menjualnya, maka Allah akan menghindarkan dia dari kehinaan, mencari kayu adalah lebih baik baginya daripada meminta dari orang banyak, baik mereka memberinya atau tidak memberinya.”
(H.R. al-Bukhari)
Hadis Nabi saw.:
“Dari al Miqdam bin Ma’dikarib r.a. dari Nabi saw. bersabda: Tiada seorang yang memakan makanan yang lebih baik dari hasil usahanya sendiri.”
(H.R. al-Bukhari)
4. Berusaha dan bertawakal kepada Allah swt.
Bila mempunyai suatu hajat hendaklah berusaha dengan berikhtiar dengan sungguh-sungguh kemudian menyerahkannya kepada Allah sambil berdoa, maka mungkin segera juga Allah akan membantunya tetapi jika hanya menggantungkan pada bantuan manusia semata-mata maka jauh kemungkinan untuk tercapai.Hadis Nabi saw.:
“Dari Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Andaikan kamu bertawakal kepada Allah dengan sungguh-sungguh niscaya Allah akan memberi rezeki kepadamu sebagaimana burung yang keluar pagi hari dengan perut kosong (lapar) dan kembali sore hari dengan perut kenyang.”
(H.R. at-Tirmidzi)
Hadis Nabi saw.:
“Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang tertimpa bala atau penderitaan, lalu disampaikannya kepada manusia, maka tidak akan tertutup hajat kebutuhannya dan jika diadukan kepada Allah memberi rezeki dengan segera atau lambat.”
(H.R. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
5. Bersemangat dalam bekerja
Bersungguh-sungguh dan semangat dalam bekerja atau bekerja mencari rezeki yang halal untuk membiayai kebutuhan anak, istri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.Hadis Nabi saw.:
“Bekerjalah untuk kehidupan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya dan beramallah (beribadah) untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.”
(H.R. Ibnu ‘Akasir)
6. Bekerja secara professional
Pekerjaan yang tidak ditangani oleh orang yang bukan ahlinya hasilnya tidak akan memuaskan bahkan kemungkinan gagal dan tidak berhasil.Sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi.
“Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah saw. bersabda: “Kalau amanah tidak dipegang teguh maka tunggulah saat kehancurannya” ia bertanya “bagaimanakah orang yang tidak memegang teguh amanat itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “Kalau sesuatu urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya.”
(H.R. al-Bukhari)
Dalam hadis Nabi saw. yang lain disebutkan:
“Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang di antara kamu sekalian melakukan melakukan suatu pekerjaan lalu dia menyelesaikannya dengan baik.”
(H.R. at-Thabrani)
7. Giat dan lincah dalam berusaha
Berpagi hari dalam berusaha akan memungkinkan kemudahan- kemudahan dan kelancaran dalam mencari rezeki.Hadis Nabi saw.:
“Berpagi-pagilah kalian dalam mencari rezeki dan keperluan, karena sesungguhnya keberkahan dan keberhasilan itu terletak di pagi hari.”
(H.R. Ibnu ‘Addy dari Aisyah)
8. Menghindari syubhat
Sesuatu yang masih diragukan status hukumnya antara halal dan haram hendaknya ditinggalkan agar tidak terperosok ke dalam perkara haram.Hadis Nabi saw.:
“Dari al-Hasan bin Ali r.a. berkata: Saya ingat dari ajaran Rasulullah saw.: Tinggalkan apa yanng masih ragu dan kerjakan apa yang tidak meragukanmu.”
(H.R. at-Tirmidzi)
0 komentar:
Post a Comment